Makalah Antropologi Kelas 10 (Semester 1 kurikulum 2013 revisi)
ANTROPOLOGI
|
Pergertian, Cabang, Ras-Ras dan lain-lain.
|
Erika Noviana Dewi
|
[Rabu,
27 Juli 2016]
|
1.
Definisi/Pengertian Antropologi, Objek, Tujuan, Dan Cabang Ilmu Antropologi
Antropologi adalah suatu studi
ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku,
keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari
kata anthropos dan logos. Anthropos
berarti manusia dan logos memiliki
arti cerita atau kata.
Objek dari
antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan
prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari
manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk
membangun masyarakat itu sendiri.
Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin
Ilmu Anak Turunan Antropologi :
A.
Antropologi Fisik
1. Paleoantrologi adalah ilmu yang
mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang
mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.
B.
Antropologi Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang
mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal
tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu
yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang
mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa
di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang
mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses
perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep
psikologi.
Di samping
itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi.
Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi
kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. HUBUNGAN
ANTROPOLOGI DENGAN MANUSIA
A.
Pengertian Antropologi
Secara
harfiah antropologi adalah ilmu (logos) tentang manusia (antropos). Definisi
demikian tentu kurang jelas, karena dengan definisi seperti itu antropologi
mencakup banyak disiplin ilmu seperti sosiologi, psikologi, ilmu polotik, ilmu
ekonomi, ilmu sejarah, biologi manusia dan bahkan humaniora, filsafat dan
sastra yang semuanya mempelajari atau berkenaan dengan manusia. Sudah tentu hal
ini tidak benar, palagi disiplin-disiplin ilmu lain tersebut justru sudah
berkembang jauh lebih tua dari pada antropologi.
Oleh karena
itu pasti ada sesuatu yang khusus tentang manusia yang menjadi pusat perhatian
antropologi.Sayang bidang permasalahan yang khusus dipelajari oleh antropologi
tidak jelas batasnya, karena terlalu cepatnya pemisahan ilmu-ilmu cabang
antropologi yang sangat berlainan bidang permasalahan yang dipelajari. Akibatnya
tidak ada satupun definisi umum yang dapat disepakati oleh semua ilmuwan
antropologi.
Salah satu
karakteristik yang paling banyak mendapat perhatian dalam antropologi adalah
hubungan antara kebudayaan dan ciri-ciri biologis manusia. Masa ketergantungan
manusia pada pengangkutan jalan kaki, ukuran otak yang besar, dan kemampuan
menggunakan simbol-simbol adalah contoh beberapa ciri biologis yang
memungkinkan mereka menciptakan dan mendapatkan kebudayaan.
Untuk
membantu mahasiswa dalam pelajaran awal, dapat dipergunakan rangkuman sebagai
berikut: antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia
dengan naberorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri
sosio-psikologi atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan yang holistik yaitu
pendekatan dengan cara melihat atau memandang sesuatu sebagai suatu kebulatan
yang utuh atau holistik.
1. Bidang Kajian Antropologi
Sub-sub
bidang kajian antropologi dapat dikategorisasi menurut dua cara, yakni menurut
masalah yang dipelajari (budaya dan fisikal) dan menurut kurun waktu terjadinya
fenomena yang dipelajari (lampau dan sekarang). Sub-sub bidang kajian
antropologi dan cabang ilmu yang mempeljarinya menurut Stanley Wahburn, yaitu :
a.
Antropologi ragawi :
Mempelajari
tentang evolusi manusia dan hubungan dengan hewan lain, khususnya primat, pada
hakikatnya lebih dekat kepada biologi dari pada ilmu sosial. Namun demikian,
para ilmuan antropologi budaya tergantung pada informasi dari ilmuwan ragawi
mengenai unsur-unsur biologis yang unik pada manusia yang esensial dalam
pembentukan kebudayaan. Sebaliknya para ilmuwan antropologi ragawi juga sangat
tertarik pada ras manusia. Mereka mempergunakan berbagai konsep budaya untuk
klasifikasi ras manusia.
b.
Antropologi budaya dan social :
Antropologi
budaya mempelajari keseluruhan kebudayaan termasuk perubahan, akulturasi dan
difusi kebudayaan sebaliknya konsep kunci dalam antropologi sosial adalah
struktur sosial, bukan kebudayaan. Antropologi budaya memfokuskan diri pada
pelacakan sejarah dari unsur-unsur kebudayaan, sedangkan antropologi sosial
memfokuskan pada pencarian hukum-hukum dan generalisasi tentang lembaga-lembaga
sosial. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa antropologi budaya lebih bersifat
deskriptif historik, sedangkan antropologi sosial lebih bersifat eksplanatori.
c.
Etnografi, etnologi, dan linguistic :
Adalah 3
sub-bidang antropologi yang sangat berdekatan satu dengan lainnya. Etnografi
adalah sub-bidang antropologi yang mendeskripsikan secara akurat
kebudayaan-kebudayaan yang masih hidup sekarang. Etnologi menaruh perhatian
untuk membanding-bandingkan dan menjelaskan kesamaan dan perbedaan antar sistem
kebudayaan. Linguistik dikhususkan untuk mendeskripsi dan menganalisis
bahasa-bahasa yang dipergunakan dalam berbagai kebudayaan.
d.
Arkheologi atau prahistori :
Adalah
sub-bidang antropologi yang berusaha merekonstruksi sejarah masyarakat yang tak
punya sejarah tertulis dengan cara menggali”artifact” (objek yang berupa benda
buatan manusia) dan unsur-unsur kebudayaan lainnya.
2. Pendekatan dalam Antropologi
Studi
kebudayaan adalh sentral dalam antropologi. Bidang kajian utama antropologi
adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekat
utama yang biasa dipergunakan oleh para ilmuwan antropologi.
a.
Pendekatan holistic :
Kebudayaan
dipandang secara utuh (holistik). Pendekatan ini digunakan oleh para pakar
antropologi apabila mereka sedang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.
Kebudayaan di pandang sebagai suatu keutuhan, setiap unsur di dalamnya mungkin
dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para pakar antropologi
mengumpulkan semua aspek, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, teknologi, dan
bahasa. Untuk memperoleh generalisasi (simpulan) tentang suatu kompleks
kebudayaan seperti perkawinan dalam suatu masyarakat, para pakar antropologi
merasa bahwa mereka harus memahami dengan baik semua lembaga (institusi) lain
dalam masyarakat yang bersangkutan.
b.
Pendekatan komparatif :
Kebudayaan
masyarakat pra-aksara. Pendekatan komparatif juga merupakan pendekatan yang
unik dalam antropologi untuk mempelajari kebudayaan masyarakat yang belum
mengenal baca-tulis (pra-aksara). Para ilmuwan antropologi paling sering
mempelajari masyarakat pra-aksara karena 2 alasan utama. Pertama, mereka yakin
bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada populasi-populasi di
sebanyak mungkin daerah kebudayaan sebelum dapat diverifikasi. Kedua, mereka
lebih mudah mempelajari keseluruhan kebudayaan masyarakat-masyarakat kecil yang
relatif homogen dari pada masyarakat-masyarakat modern yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat pra-aksara yang hidup di daerah-daerah terpencil
merupakan laboratorium bagi para ilmuwan antropologi.
c.
Pendekatan historic :
Pengutamaan
asal-usul unsur kebudayaan. Pendekatan dan unsur-unsur historik mempunyai arti
yang sangat penting dalam antropologi, lebih penting dari pada ilmu lain dalam
kelompok ilmu tingkah laku manusia. Para ilmuwan antropologi tertarik
pertama-tama pada asal-usul historik dari unsur-unsur kebudayaan, dan setelah
itu tertarik pada unsur-unsur kebudayaan yang unik dan khusus.
3. Metodologi dalam Antropologi
Banyak
metode yang dipergunakan oleh ilmuwan antropologi untuk mengembangkan aturan
konsep, generalisasi, dan teori, tetapi baru beberapa yang telah mempunyai
aturan konsep, baku, sedangkan yang lainnya lebih bersifat tradisi-tradisi
khusus.
a.
kelangkaan metode yang baku,
Antropologi
adalah ilmu yang relatif masih muda, sehingga belum berhasil mengembangkan
metode-metode penelitian yang jelas dan sistematik. Dalam tulisan-tulisan
etnografis dapat dilihat terlalu sedikitnya perhatian para penulis pada metode
penelitian.
b.
Participant observation,
Jika seorang
ilmuwan antropologi sedang melakukan penelitian tentang suatu kebudayaan, maka
ia hidup bersama orang-orang pemilik kebudayaan tersebut, memelajari bahasa
mereka, ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari masyarakat
(komunitas) tersebut.
c. Indepth
interview (wawancara mendalam),
Wawancara
mendalam (indepth interview) biasanya dipergunakan bersama-sama (kombinasi)
dengan observasi mendalam berperanserta. Wawancara dilakukan secara informal
dan non-sistematik. Jika ilmuwan sosiologi memilih secara acak (random) subyek
yang diwawancarai, maka ilmuwan antropologi mewawancarai orang-orang yang telah
kenal baik dan mempercayainya, atau oran-orang yang ia pandang dapat memberikan
informasi yang akurat dan rinci tentang berbagai aspek kebudayaan yang
diteliti.
d. Upaya
memperkecil kesalahan,
Informasi
yang ia peroleh dari berbagai subyek seringkali berbeda-beda atau bahkan saling
bertentangan. Para ilmuwan antropologi berusaha meminimalkan kesalahan pada
data mereka dengan jalan mengulang-ulang observasi atau wawancara, dan dengan
melakukan ’cross-check’ dengan informan lain apabila mereka menemukan informasi
yang bertentangan.
e.
Kecendrungan menggunakan metode tradisional,
Para ilmuwan
antropologi hanya sedikit menggunakan kuesioner tertulis, terutama karena
sebagian besar subjek mereka buta aksara. Walaupun para ilmuwan antropologi
semakin banyak mempelajari kelompok-kelompok masyarakat modern, tetapi mereka
cenderung tetap menggunakan metode-metode antropologi tradisional.
4. Konsep-konsep dalam Antropologi
a.
Kebudayaan (culture)
Konsep
paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin
ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang didefinisikan menurut versi yang
berbeda-beda. Kebudayaan adalah konsep yang paling esensial dalam antropologi
budaya dan semua konsep-konsep yang lain dalam antropologi budaya pasti berkaitan
dengan kebudayaan. Oleh karena itu konsep kebudayaan perlu mendapat perhatian
khusus.
b. Unsur
kebudayaan
Satuan
terkecil dalam suatu kebudayaan disebut unsur kebudayaan atau ”trait”.
Unsur-unsur kebudayaan mungkin terdiri dari pola tingkah laku atau artefak.
Tiap kebudayaan mungkin terdiri dari gabungan antara unsur-unsur yang dipinjam
dari masyarakat lain dan yang ditemukan sendiri oleh masyarakat yang
bersangkutan.
c. Kompleks
kebudayaan,
Seperangkat
unsur kebudayaan yang mempunyai keterkaitan fungsional satu dengan lainnya
disebut kompleks kebudayaan. Sistem perkawinan pada masyarakat indonesia adalah
sebuah contoh kompleks kebudayaan.
d.
Enkultrasi,
Adalah
proses dimana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan
masyarakatnya sendiri.
e. Daerah
kebudayaan (culture area)
Adalah suatu
wilayah geografis yang penduduknya berbagi (sharing) unsur-unsur dan
kompleks-kompleks kebudayaan tertentu yang sama.
f. Difusi
kebudayaan
Adalah
proses tersebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu daerah kebudayaan ke
daerah kebudayaan lain.
g.
Akulturasi
Adalah
pertukaran unsur-unsur kebudayaan yang terjadi selama dua kebudayaan yang
berbeda saling kontak secara terus –menerus dalam waktu yang panjang.
h.
Etnosentrisme
Adalah sikap
suatu kelompok masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan sendiri
lebih unggul dari pada semua kebudayaan yang lain.
i. Tradisi
Pada tiap
masyarakat selalu terdapat sejumlah tingkah laku atau kepercayaan yang telah
menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan ddalam kurun waktu
yang panjang disebut dengan tradisi
j.
Relativitas kebudayaan
Tiap
kebudayaan mempunyai ciri-ciri yang unik, yang tidak terdapat pada kebudayaan
lainnya, maka apa yang dipandang sebagai tingkah laku normal dalam kebudayaan
mungkin dipandang abnormal dalam kebudayaan yang lain.
k. Ras dan
kelompok etniik
Ras dan
etnik adalh dua konsep yang berbeda, tetapi sering dikacaukan penggunaannya.
Ras adalah sekelompok orang yang kesamaan dalam unsur biologis atau suatu
populasi yang memiliki kesamaan unsur-unsur fisikal yang khas yang disebabkan
oleh keturunan (genitik) sedangkan etnik adalah sekumpulan individu yang merasa
sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang
dijunjung bersama, pola tingkah laku yang sama, dan unsur-unsur budaya lainnya
yang secara nyata berbeda dibandingkan kelompok-kelompok lainnya.
5. Generalisasi dalam Antropologi
Kebanyakan
generalisasi dalam antropologi didasarkan pada hasil studi terhadap
sampel-sampel lintas budaya (cross-cultural samples) dan berkenaan dengan
konsep paling esensial, ialah kebudayaan. Ada pula sejumlah generalisasi
lintas-disiplin karena ilmuwan antropologi mempelajari banyak masalah yang juga
menjadi pusat perhatian para ilmuwan lain.
6. Teori dalam Antropologi
a. Teori
Evolusi Deterministrik
Adalah teori
tertua dan dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam antropologi, ialah Edward
Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis henry Morgan (1818-1889). Teori ini
berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang
mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap
kebudayaan mengalami evolusi melalui jalur dan fase-fase yang sudah pasti.
b. Teori
Partikularisme
Pada awal
abad ke-20 berakhirlah kejayaan teori evolusionisme dan berkembanglah pemikiran
yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz
Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historik. Boas
tidak setuju dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum
universal yang menguasai kebudayaan manusia. Ia menunjukkan betapa sangat
kompleksnya variasi kebudayaan, dan percaya bahwa terlalu prematur merumuskan
teori yang universal.
c. Teori
Fungsionalisme
Teori ini
dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang Dunia II
mengisolir diri bersama penduduk asli pulau Trobrian untuk mempelajari cara
hidup mereka dengan jalan melakukan observasi berperanserta (participant
observation). Ia mengajukan teori fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua
unsur kebudayaan merupakan bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana
unsur-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain, pandangan fungsional atas
kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan
sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat, memerankan fungsi
dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
3. MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Dipandang
dari ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan
makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia ( ilmu biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering di sebut homo
economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan (politik).
Manusia
memiliki tiga unsur kepribadian, yaitu
a. Id,
Yang
merupakan struktur kepribadian yang paling primitiv dan paling tidak tampak. Id
merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukan cirri alami yang
irrasional dan terkait masalah sex, yang secara istingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,
tetapi terikat dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi
mediator antara insting Id dengan dunia Luar.
b. Ego,
Merupakan
bagian atau struktur bagian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali
di sebut sebagai kepribadian ”eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego,
Merupakan
struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira2 pada usia lima tahun.
Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego
menunjukkan pola aturan yang dalam drajat tertentu menghasilkan control diri
melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian
di atas dapat mengkaji aspek tidakan manusia dengan analisa hubungan antara
tidakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap
penyimpangan nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut
lebih di kendalikan oleh Id dibandingkan superegonya. Atau sering kali ada
kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan
bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu
dengan unsur nafs (kesadaran diri) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat
digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
B.
KEBUDAYAAN
Pengertian
Kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan
oleh selo soemardjan dan soelaiman soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk
mengusai alam skitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
kepentingan masyarakat.
Rasa yang
meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu
untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas., didalamnya
termasuk, agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan
hasil ekspresi dari jiwa manusia. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental,
kemampuan fikir dari orang lain yang hidup bermasyarakat yang antara lain
menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan
kebudayaan Rohaniah. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari
orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari
pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang di hadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
Atas dasar itulah para ahli mengemukakan unsur kebudayaan yang diperinci
menjadi 7 unsur, yaitu:
a. Unsur
Religi
b. Sistem
kemasyarakatan
c. Sistem
peralatan
d. Sistem
mata pencaharian hidup
e. Sistem
Bahasa
f. Sistem
Pengetahuan
g. Seni
C.HUBUNGAN
MANUSIA dan KEBUDAYAAN
Antara
manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya
tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi
tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan
tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar
kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selanjutnya
hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan
manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan
terhadap kebudayaan yaitu, sebagai:
1) penganut
kebudayaan,
2) pembawa
kebudayaan,
3)
manipulator kebudayaan,
4) pencipta
kebudayaan.
Pembentukan
kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan
dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa
yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara. Hal yang
dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia
dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life,
yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Berikut Jenis-jenis ras manusia
di dunia
Ras Negroid
Ciri – ciri :
- Kulit hitam
- Rambut keriting
- Bibir tebal
- Kelopak mata lurus
- Keturunannya banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Indonesia Timur dan Timur tengah
Ras Negroid
adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun
Sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan
juga Eropa serta Timur Tengah.
Ciri khas
utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut
keriting. Meski begitu anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit
hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.
Ras Kaukasoid
Ciri – Ciri :
- ·Hidung mancung
- ·Kulit putih
- ·Rambut pirang
- ·Kelopak mata lurus
- ·Banyak mendiami bagian Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, India Utara
Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian
besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara.
Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari
Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.
Anggota ras
Kaukasoid biasa disebut "berkulit putih", namun ini tidak selalu
benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap
termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam,
mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip
tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Ras Australoid
Ciri – ciri
:
- ·Rambut keriting hitam
- ·Berkulit hitam
- ·Banyak mendiami bagian selatan India, Srilanka, Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia, dan Australia
- ·Nama sukunya Aborigin, veddah, negrito
Ras Australoid adalah nama ras manusia
yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia
Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.
Untuk
kelompok di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina
termasuk ras ini.
Ciri khas
utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam.
Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya
tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia
kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih.
Ras Mongoloid
- Ciri – ciri :
- ·Berkulit kuning sampai sawo matang
- ·Rambut berwarna hitam lurus
- ·Mata sipit
- ·Lebih kecil dari ras kaukasoid
- ·Bulu badan sedikit
Ras Mongoloid adalah ras manusia yang
sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di
lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara,
Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
Anggota ras
Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun ini tidak selalu
benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia
Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
Ciri khas
utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol
pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit.
Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek
daripada ras Kaukasoid.
Ras Ainu ( Ras Khusus )
Ciri – ciri
:
- Rambut lebat
- Terdapat di bagian Hokkaido, Kapulauan Kuril, sebagian besar Shakalin.. di Negara Jepang
- Merupakan gabungan dari budaya Okhots dan Satsumon
- Suku Nivkh
- Suku ainu sedikit merahasiakan asal – usul mereka karena masalah etnis di Jepang
- Ras Weddoid
Veddoid atau Weddoid
ciri-ciri :
- -Berkulit hitam;
- -Bertubuh sedang;
- -Dan berambut keriting.
Ras ini
datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur (Kupang).
Ras Palhinesia
Ras ini
dikenal juga dengan nama Polynesian. Mereka bertempat tinggal di kepulauan
Micronesia dan Polynesia.Ciri mereka memilki kulit lebih terang dan tubuh lebih
tinggi daripada penduduk di Mikronesia dan Melanesia (mongolod). Rambut mereka
hitam dan lurus atau bergelombang.(Mudahnya kulit mereka berwarna Coklat)
Ras Amino
Dikenal juga
dengan nama Ainu (yang artinya manusia). Mereka bertempat tinggal di pulau
Hokkaido dan Karafuto Jepang.
Ciri fisik
dari etnis Ainu :
- -Sedikit lebih pendek dari Bangsa Jepang umumnya (Ras Yamato);
- -Tubuh mereka gempal kuat dengan proporsional;
- -Tulang pipi tinggi;
- -Hidung pendek;
- -Wajah lebar;
- -Rambut lebat berombak;
- -Serta mata coklat gelap.
Karena dalam
adat mereka, Ainu pria tidak mencukur kumis dan jengggot sampai periode
tertentu maka ciri fisik pria disana memiliki wajah dengan kumis dan jenggot
lebat. pria dan wanita Ainu suka memakai Anting dan kalung manik-manik.
Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar